Sabtu, 16 Agustus 2008

Surat dari yang tercinta ...

Untukmu yang selalu kucintai,
Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara pada-Ku. Bercerita, meminta pendapat-Ku, mengungkapkan sesuatu untuk-Ku walaupun hanya sepatah kata.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke sekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-Ku. Itulah sebabnya engkau tidak sedikitpun menyapa-Ku. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat temanmu berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum menyantap makanan yang Kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Ah, tak juga engkau menyapa-Ku saat shubuh, Zhuhur, ashar, magrib, dan Isya. Lagi-lagi kau masih mengacuhkan Aku. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak pula ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-Ku.
Apakah salah-Ku padamu ?? rezeki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Ku berikan, harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan, Keselamatan yang Kukaruniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku ?? percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-Ku, memohon perlindungan-Ku, bersujud menhadap-Ku, kembali kepada-Ku.
Yang selalu menyertaimu setiap saat,
Allah. Read More…

0 komentar: